Pengeluaran ASI
a. Tekanan dari belakang
b. Refleks neurohormonal
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae. Tekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke dalam tubuli laktifer dan pengisapan oleh bayi akan memacu sekresi air susu lebih banyak.
Apabila bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitaria posterior: hal ini akan menyebabkan sel-sel mioepitel (sel ‘keranjang’ atau sel laba-laba’) di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lactifer, dan dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampullae.
Refleks ini dapat dihambat oleh adanya rasa sakit, misalnya jahitan perineum.Dengan demikian penting untuk menempatkan ibu dalam posisi yang nyaman, santai dan bebas dan rasa sakit, terutama pada jam-jam menyusukan anak. Sekresi oksitosin yang sama juga akan menyebabkan otot uterus berkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas).
Langganan:
Postingan (Atom)